Sabtu, 10 Juli 2010

LEMBAYUNG SENJA : Wanita dari Masa Lalu

episode lalu

Long distance, ternyata tak seberat yang Nay sangka. Kepercayaan dan kejujuran, itulah pondasi utamanya. 2 bulan terlewati sudah, tanpa ada sedikitpun masaLah. Dimas kembali ke Semarang untuk menuntaskan urusannya dengan sebuah Akademi yang telah memberi embel² Sarjana di belakang namanya. Tapi bukan berarti mereka bisa meLahap habis rindu yang menumpuk berbulan². Karena sekarang Nay Lah yang tidak sedang berada di Semarang. Nay sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Salatiga. Pastilah sangat melelahkan jika harus boLak-balik Semarang-Salatiga setiap hari, maka di ambiL aLternatif untuk Nay tinggal bersama saudaranya yang di Salatiga. 

“shet...shet..shet....”, amuk Dimas sendirian.
“kowe kie ngopo tho Maz?” sahut Irfa’i temen sekamarnya.
“SarmiLa pa’....ngelingna aku nang Nita.”
“Nay maksudmu?”, sergah Irfa'i.
“Sarmila sijine, sing aku kenal lewat awakmu..”
“ wisLah Maz, kowe ra usah neko², wiz ana Nay, jaga hatimu buat dia..” berusaha mengingatkan sohibnya seraya menghentikan petikan gitarnya.
"iya, tapi tetap g iso ku pungkiri, aku suka ma sarmila, senyumnya, cara bicaranya, matanya, itu mirip banget sama Nita. kamu tau kan aku sebenarnya masih mencintai Nita, cuma dia Lebih memilih Lelaki yang sudah mapan ketimbang aku..."sembari menerawang masa lalu yang sangat menyakitkan. Irfa'i cuma menghela nafas sembari memandang iba.
"besuk aku bakal ngajak Sarmila di perayaan wisudaku.."
"lho, Nay mo kamu taruh dimana? inget, dia pacar syahmu..."
"Jiach,, sejak kapan ada pacar syah? nikah tuh baru syah.Lagian aku dah paham jam kerja Nay. sabtu depan Nay ada Lembur."
"Okelah Mas, aku cuma ngingetin. Jaga perasaan mereka.." sambil berlalu keluar.
Kembali Dimas uring²an sendiri, hati kecilnya tak ingin menghianati Nay, Dimas keluar kamar,menggaruk² otaknya yang gatal. Tegakah ia mempermainkan hati cewek² yang disayanginya.
"ah, toh cuma ngajakin temen biasa, tinggal minta izin Nay dan meyakinkannya bahwa tidak ada maksud lain..." batin Dimas mendamaikan kutu² di otaknya. Diambilnya handphone Nokia 1112, handphone kenangan bersama Nita, tik..tik..tik, Dimas muLai memencet sebuah nomor untuk melancarkan aksi nekatnya. tuuuut...tuuuuut....
"hallo, assalamu'alaikum..."sahutnya dari seberang sana, menggetarkan batin Dimas.
"wa'alaikum salam adik, lagi ngapain nich?"basa basi yang tak pernah basi bagi mereka. bla bla bla, entah ngobrol mpe mana.
"oya dik, sabtu besuk ka' mo ada syukuran di honey caffe, adik tetap gbisa nemenin?"
"maaf ka',adik gbisa. kan adik dah bilang kemaren..."
"ywdah, tapi ka' ngajak temen boleh ya?"
"siapa?"
"Sarmila, temen lama, kemaren ketemu di bis. boleh ya?"
"emm, boleh c.. tapi dengan syarat, ka' harus ngirimin adik foto² perayaan itu..
"sipp... makasih sayank, Luph u..."
tuuut..tuut..tuut...

"yes, Nay sudah mengijinkan, sekarang tinggal kesanggupanSarmila."
kembali Dimas memencet² tombol HaPenya, sesaat kemudia....
"ya hallo........"
"haloo Sarmila, sabtu besuk ada acara ga? ikut ngramein acaraku yukz, bisa ya?"
"em,gimana ya maz? ya emang gda acara sih, tapi apa maz ga ngajakin pacar?"
"Sarmila, berfikirlah, di acaraku, aku berani ngajakin kamu, artinya apa?"dia biarkan sarmila berfikir sendiri, supaya dia tak perlu berbohong.
"iya deh maz, Mila usahain bisa ikut"
"nah, gitu dunk. makasih ya MiLa..."
tuuutt......

Hari perayaan itupun datang. Para penghuni Trinity cost mulai sibuk menyiapkan diri untuk menyerbu honey cafe.
"Rid, aku pake motormu ya?" teriak Dimas pada Farid teman sekostnya.
"ya, pake aja, ntar aku ma Ir'fai.." sahut Farid dari kamarnya.
"ya udah, aku njemput Sarmila duLu, kaLian nunggu di depangang sana , OK?"
"siipppLah..." jawab anak² Trinity cost serempak.
Dimas meLuncur ke kost SarmiLa dan menyusuL teman²nya segera.

Pesta dimuLai, tak Lupa gondronk tetap mengingat Nay, Lewat smz dia bercerita, tentang pesta juga cewek pendampingnya. Tak ada curiga sedikitpun dihati Nay. Jam 15.30 Nay puLang dari tempat kerjanya, Mereka pun mengakhiri pesta. Guratan puas serta was² sedikit menyeLimuti wajah Dimas. Puas karena Telah berhasiL mencabangkan rasanya. Dan was² tentang keLanjutan kisah cinta mereka.
"ah, yang penting aku bahagia...."batin Dimas.
Sejak persetujuan SarmiLa di perayaan wisudanya, Dimas muLai berani menggodanya, muLai berani smz romantis kepadanya, muLai berani memanggiL sayang meski Nay-Lah pendamping hatinya. Cabang cintanya muLai berkembang meski Nay-Lah yang utama.

Bersambung..